Hidup memang keras,
dunia memang kejam. Maka kehidupan tak cukup dikesahkan dengan banyak keluhan,
bahkan tak cukup dihadapi dengan selalu menjadi benalu di kehidupan orang. Kita
harus mampu menjalaninya, walau bersama atau dalam kesendirian. Hufhhh,, rasanya
memang berat, menjalani setiap ujian yang bertubi. Tak perlu ditangisi, karna
airmata hanya menambah bukti kelemahan diri.
Namun saat ini, sangat benar-benar ingin mengeluhkan diri, sekaligus mencoba untuk memotivasi. Walau sebenarnya kata-kata tak lagi mempan memompa semangat ini untuk bangkit dan berdiri. Namun, kalau bukan diri sendiri, kepada siapa lagi kita percaya bahwa akan ada saatnya IA memberikan jalan keluarnya. Tak perlu berharap banyak pada manusia, karna kitalah penentu kebaikan dan segala pemecah permasalahan, tentunya dengan izin-Nya...
Yang dibelakang bukan berarti tidak bisa menjadi yang terdepan. Cukup menancap 'gas' dan konsistensi semangat untuk mengejar ketertinggalan...
Aku merasa, saat ini posisiku sedang terbelakang. Kadang mencoba melihat sekeliling dan kawan, sungguh mereka telah jauh melampauiku. Mungkin ini bukan jalanku, namun aku harus tetap berjalan pada jalan itu. Berjuang hingga akhir, hingga sampai di persimpangan. Setelah ada pilihan jalan, rasanya ingin memutar kendaliku, dan berlari pada jalan yang aku impikan. Saat ini, hanya mampu berjuang, bertahan hingga sampai di persimpangan...
Suatu saat takdir akan memaksa kita untuk menyerah padanya. Di sela ikhtiar, hanya mampu berdo'a, semoga keajaiban akan tiba....
Menyerah memang bukan pilihan. Walau semangat telah runtuh, walau kaki menapak, walau raga tak mampu berdiri, namun masih ada satu hal bagi 'pecundang' untuk melakukan usaha. Berdo'a. Begitulah, kita dipaksa untuk pasrah oleh keadaan, ketika memang tak ada lagi hal yang mampu kita lakukan....
HARI KEMARIN.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang
telah terjadi.
Kita tak bisa menarik perkataan yang
telah terucapkan.
Kita tak mungkin lagi menghapus
kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan
saja…
HARI ESOK.
Hingga mentari esok hari terbit,
Kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Kita tak bisa melakukan apa-apa esok
hari.
Kita tak mungkin sedih atau ceria di
esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja…
HARI INI.
Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri kita untuk hari
ini.
Kita dapat mengerjakan lebih banyak
hal hari ini bila kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan
akan esok hari.
Hiduplah hari ini.
Karena, masa lalu dan masa depan
hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena yang ada
hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan
kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada kita.
Cintailah seseorang sepenuh hati
hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti atau berakhir.
Ingatlah bahwa kita menunjukkan
penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah
diri kita sendiri
Jangan biarkan masa lalu mengekang
atau masa depan membuat bingung, lakukan yang terbaik HARI
INI dan lakukan sekarang juga.
Jalan ini semakin terlihat terjal, berkabut, jauh berujung... Aku terus tergopoh walau tak melihat pencerahan Terseok, lunglai dalam kegelapan.. Meraba dalam ketidakpastian... Lalu hanya sebatas lilin kecil, yang suatu saat mungkin akan padam
..............................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar